Tetap Terhubung

Dimanapun Kamu Berada

Blog Pelajar DM

Berbagi itu indah,jangan lupa berbahagia.

Request Buku disini??

Pasti bisa..............."Ayo Belajar"



Soekarno

 

Soekarno
Presiden Sukarno.jpg
Presiden Indonesia ke-1
Masa jabatan
18 Agustus 1945 – 12 Maret 1967
Perdana Menteri
Daftar
Wakil PresidenMohammad Hatta (1945–1956)
PendahuluTidak ada, jabatan baru
PenggantiSoeharto
Perdana Menteri Indonesia ke-11
Masa jabatan
9 Juli 1959 – 25 Juli 1966
PendahuluDjuanda Kartawidjaja
PenggantiSoeharto
(Ketua Presidium Kabinet)
Informasi pribadi
LahirKoesno Sosrodihardjo
6 Juni 1901
SoerabajaHindia Belanda[1]
Meninggal dunia21 Juni 1970 (umur 69)
JakartaIndonesia
KebangsaanIndonesia
Partai politikPartai Nasional Indonesia (1927–1931)
PasanganOetari (1921–1923)
Inggit Garnasih (1923–1943)
Fatmawati (1943–1956)
Hartini (1953–1970)
Kartini Manoppo (1959–1968)
Ratna Sari Dewi (1962–1970)
Haryati (1963–1966)
Yurike Sanger (1964–1968)
Heldy Djafar (1966–1969)
Anak
Dari Inggit
Dari Fatmawati
Dari Hartini
Dari Ratna
Dari Haryati
Dari Kartini Manoppo
Orang tua
ProfesiInsinyur
Politikus
Guru
Tanda tangan

Dr. (H.C.) Ir. H. Soekarno1 (EREYDSukarnonama lahirKoesno Sosrodihardjo; 6 Juni 1901 – 21 Juni 1970)[note 1][note 2] adalah Presiden pertama Republik Indonesia yang menjabat pada periode 1945–1967.[6]:11, 81 Ia adalah seorang tokoh perjuangan yang memainkan peranan penting dalam memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda.[7]:26-32 Ia adalah Proklamator Kemerdekaan Indonesia (bersama dengan Mohammad Hatta) yang terjadi pada tanggal 17 Agustus 1945. Soekarno adalah yang pertama kali mencetuskan konsep mengenai Pancasila sebagai dasar negara Indonesia dan ia sendiri yang menamainya.[7]

Soekarno menandatangani Surat Perintah 11 Maret 1966 (Supersemar) yang kontroversial, yang isinya —berdasarkan versi yang dikeluarkan Markas Besar Angkatan Darat— menugaskan Letnan Jenderal Soeharto untuk mengamankan dan menjaga keamanan negara dan institusi kepresidenan.[7] Supersemar menjadi dasar Letnan Jenderal Soeharto untuk membubarkan Partai Komunis Indonesia (PKI) dan mengganti anggota-anggotanya yang duduk di parlemen.[7] Setelah pertanggungjawabannya ditolak Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) pada sidang umum ke empat tahun 1967, Soekarno diberhentikan dari jabatannya sebagai presiden pada Sidang Istimewa MPRS pada tahun yang sama dan Soeharto menggantikannya sebagai pejabat Presiden Republik Indonesia.


Nama

Soekarno lahir dengan nama Kusno yang diberikan oleh orangtuanya.[6] Akan tetapi, karena ia sering sakit maka ketika berumur sebelas tahun namanya diubah menjadi Soekarno oleh ayahnya.[6][8]:35-36 Nama tersebut diambil dari seorang panglima perang dalam kisah Bharata Yudha yaitu Karna.[6][8] Nama "Karna" menjadi "Karno" karena dalam bahasa Jawa huruf "a" berubah menjadi "o" sedangkan awalan "su" memiliki arti "baik".[8]

Di kemudian hari ketika menjadi presiden, ejaan nama Soekarno diganti olehnya sendiri menjadi Sukarno karena menurutnya nama tersebut menggunakan ejaan penjajah (Belanda).[8]:32 Ia tetap menggunakan nama Soekarno dalam tanda tangannya karena tanda tangan tersebut adalah tanda tangan yang tercantum dalam Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang tidak boleh diubah, selain itu tidak mudah untuk mengubah tanda tangan setelah berumur 50 tahun.[8]:32 Sebutan akrab untuk Soekarno adalah Bung Karno.

Achmed Soekarno

Di beberapa negara Barat, nama Soekarno kadang-kadang ditulis Achmed Soekarno. Hal ini terjadi karena ketika Soekarno pertama kali berkunjung ke Amerika Serikat, sejumlah wartawan bertanya-tanya, "Siapa nama kecil Soekarno?"[9] karena mereka tidak mengerti kebiasaan sebagian penamaan di Indonesia, terutama nama Jawa, yang hanya menggunakan satu nama saja atau tidak memiliki nama keluarga.

Soekarno menyebutkan bahwa nama Achmed didapatnya ketika menunaikan ibadah haji.[10] Dalam beberapa versi lain, disebutkan pemberian nama Achmed di depan nama Soekarno, dilakukan oleh para diplomat muslim asal Indonesia yang sedang melakukan misi luar negeri dalam upaya untuk mendapatkan pengakuan kedaulatan negara Indonesia oleh negara-negara Arab.

Dalam buku Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia[11] dijelaskan bahwa namanya hanya "Sukarno" saja, karena dalam masyarakat Indonesia bukan hal yang tidak biasa memiliki nama yang terdiri satu kata.


Selengkapnya >>

No comments:



Google Art & Culture
Mengenal Candi-candi di Indonesia Secara Daring

Pages