BAHAN AJAR BENTUK MUKA BUMI
Bentuk- bentuk Permukaan Bumi
Permukaan Bumi pada dasarnya dibagi menjadi dua bentuk yang berbeda.
Bentuk atau rupa permukaan Bumi adalah berupa daratan dan perairan.. Kita
mengetahui bahwa bentuk daratan di Bumi ini beraneka ragam, baik tinggi
rendahnya maupun yang lainnya. Dari rupa- rupa bentuk permukaan Bumi
inilah kita akan mengupasnya lebih detail, agar kita lebih mengetahui lebih
dalam mengenai bentuk permukaan Bumi.
Bentuk Permukaan Bumi Daratan
Daratan merupakan bentuk permukaan Bumi yang paling akrab dengan
manusia. bagaimana tidak? Daratan merupakan temoat tingal manusia, tempat
manusia tidur dan menjalankan aktivitasnya sehari- hari. Bahkan tidak hanya
manusia saja, namun juga sebagian besar jenis binatang dan juga tumbuhtumbuhan.
Jadi jika tidak ada daratan, sepertinya mustahil makhluk hidup akan
bertahan hidup lama. Daratan di Bumi berupa pulau- pulau. Pulau- pulau yang
besar atau yang berdekatan, dijadikan satu kelompok yang disebut benua. Ada
setidaknya 6 benua di dunia ini, yakni Benua Asia, Afrika (baca: negara-negara
di Afrika dan ibukotanya), Amerika, Eropa, Australia dan Antartika. Namun
diantara 6 benua tersebut, benua Antartika masih belum dijadikan tempat
hunian manusia dan makhluk hidup lainnya karena disana hanya terdiri atas es
dan mempunyai suhu yang sangat dingin.
Nah, daratan mempunyai bentuk permukaan yang berbeda- beda. Tentu kita
sudah mengetahui sebelumnya jika di daratan kita dapat menjumpai dataran
rendah, dataran tinggi, gunung, bukit, jurang, dan sebagainya. Itu semua
termasuk dalam keanekaragaman bentuk permukaan Bumi. Untuk lebih
jelasnya kita akan bahas sebagai berikut:
1. Dataran Tinggi
Bentuk permukaan daratan yang pertama
adalah dataran tinggi. Sesuai dengan namanya, yang dimaksud datanran tinggi
adalah bagian daratan yang mempunyai ketinggian lebih daripada daerah di
sekitarnya. Ketinggian yang dimiliki oleh dataran tinggi sekitar ratusan hingga
ribuan meter di atas permukaan air laut (baca: ekosistem air laut). Dataran
tinggi di dunia ini banyak sekali, bahkan di Indonesia pun juga banyak.
Beberapa contoh dataran tinggi di dunia adalah Dataran Tinggi Dieng di
Indonesia, Dataran Tinggi Deken di India, Dataran Tinggi Patagonia, Dataran
Tinggi Guyana, dan lain sebagainya.
2. Plato
Selain dataran tinggi, ada juga bentuk
permukaan Bumi yang disebut dengan Plato. Plato merupakan daerah yang
menjorok ke atas lebih tinggi dari daerah sekitarnya yang dipuncaknya bersifat
datar disebut. Plato ini bisa berada di dataran tinggi maupun berada di dataran
rendah. Sehingga plato yang tinggi dan mempunyai puncak berbentuk datar ini
akan sangat baik apabila digunakan sebagai altar atau panggung apabila ada
sebuah pertunjukkan. Plato yang mempunyai puncak datar ini terlihat unik
apabila dibandingkan dengan kenampakan alam lainnya yang ada di permukaan
Bumi.
3. Dataran rendah
Apabila kita mengenal dataran tinggi maka
ada pula yang disebut dengan dataran rendah. Dataran rendah merupakan
bagian permukaan Bumi yang mempunyai ketinggian yang lebih rendah
daripada aderah yang ada di sekitarnya. Ketinggian dataran rendah ini antara 0
hingga 200 meter di atas permukaan air laut. Dataran rendah seringkali dipih
untuk digunakan sebagai tempat pemukiman manusia, karena dataran rendah ini
sangat cocok. Selain karena kontur tanahnya yang datar, dataran rendah
sebagian besar wilayahnya memiliki tanah yang subur, sehingga cocok
digunakan untuk bercocok tanam. Dataran rendah yang berada di Indonesia
diantaranya adalah Dataran Rendah Solo dan Dataran Rendah Pantai Utara
Jawa.
4. Depresi Kontinental
Mirip seperti dataran rendah, selanjutnya
kita menemui sebuah depresi kontinental. Apabila dataran rendah mempunyai
ketinggian minimum 0 meter diatas permukaan air laut, justru depresi
kontinental ini ketinggiannya dibawah permukaan air laut. Sehingga dapat
dikatakan bahwa depresi kontinental merupakan bagian dari daratan yang
ketinggiannya dibawah permukaan air laut. Contoh depresi kontinental yang ada
di dunia adalah di Amsterdam, Belanda yang dibangun di bawah permukaan air
laut untuk membendung teluk. Terkadang depresi kontinental ini tidak terlihat
dari daratan karena tertutup oleh air laut.
5. Gunung
Bentuk permukaan Bumi di daratan yang
selanjutnya adalah gunung. Mengenai gunung, pasti kita sudah pernah
mengenalnya lebih dulu. Gunung juga banyak kita temui di sekitar kita, yakni di
Indonesia. Indonesia mempunyai banyak sekali gunung, sehingga tidak sulit
untuk menemukannya. Gunung merupakan tonjolan yang ada di permukaan
Bumi. Karena gunung merupakan tonjolan, maka gunung mempunyai
ketinggian yang lebih tinggi daripada wilayah daratan yang ada di sekitarnya.
Ketinggian gunung ini antara ratusan hingga ribuan meter di atas permukaan air
laut. Gunung memiliki tiga bagian pokok, yakni :
Puncak gunung, yakni bagian atas dari gunung
Lereng gunung, yakni bagian tengah dari gunung yang berupa sisi miring
Kaki gunung, yakni bagian bawah gunung yang biasanya sudah dijadikan
tempat pemukiman masyarakat.
Menurut aktivitasnya, gunung dibagi menjadi dua macam, yakni gunung yang
bisa mengalami erupsi atau gunung aktif dan juga gunung yang tidak
mengalami erupsi atau gunung pasif. Adapun penjelasan dari masing- masing
gunung tersebut adalah sebagai berikut:
Gunung aktif
Gunung aktif kita kenal sebagai gunung berapi, yakni gunung yang masih bisa
mengalami erupsi. Erupsi (baca: erupsi linear) sendiri merupakan proses
pengeluaran material- material yang terkandung di dalam perut bumi melalui
sebuah saluran yang menyerupai pipa yang ada di perut gunung. Erupsi
(baca: erupsi sentral) pada gunung berapi ini bisa terjadi dalam suatu periode,
misalnya gunung berapi yang mengalami erupsi empat tahun sekali. Dalam
periode erupsi ini, setian gunung berapi mempunyai periode yang berbedabeda.
Dalam peristiwa erupsi ini akan banyak dampak yang ditimbulkan, baik dampak
positif maupun negatif. Namun kebanyakan dampak yang terjadi adalah dampak
negatif. Beberapa erupsi (baca: erupsi eksplosif dan efusif) menjadi sebuah
bencana alam yang dasyat dan bahkan menghilangkan nyawa banyak orang,
namun beberapa erupsi tidak terlalu berbahaya. Hal ini tergantung pada besar
kecilnya erupsi yang terjadi. Indonesia sendiri sudah terlalu sering mengalami
erupsi gunung berapi, sehingga bukan merupakan hal yang baru lagi. Beberapa
gunung aktif dan sering mengalami erupsi di Indonesia antara lain Gunung
Merapi, Gunung Kelud, Gunung Sinabung, Gunung Bromo dan lain sebagainya.
Gunung Tidak Aktif
Gunung tidak aktif adalah oposisi dari gunung aktif. Gunung tidak aktif ini juga
sering disebut sebagai gunung mati. Gunung tidak aktif adalah gunung yang
sudah tidak mengalami erupsi lagi, sehingga tidak mengeluarkan materialmaterial
vulkanik yang ada di dalamnya. Gunung menjadi tidak aktif karena
disebabkan oleh beberapa faktor. Gunung yang tidak aktif pada awalnya ada
yang merupakan gunung aktif dan kemudian mati, maupun memang merupakan
gunung mati pada awal kemunculannya. Contoh gunung yang tidak aktif yang
ada di Indonesia adalah Gunung Merbabu, dan Gunung Tangkuban Perahu.
6. Pegunungan
Bentuk permukaan Bumi di daratan yang
selanjutnya adalah pegunungan. Pegunungan mempunyai nama yang mirip
dengan gunung bukan? Hal ini memang pegunungan merupakan kumpulan dari
beberapa gunung yang menyambung menjadi satu. Sehingga di pegunungan ini
kita akan menjumpai banyak gunung. Namun di pegunungan, kita tidak akan
menjumpai gunung aktif, karena pegunungan tidak mengalami erupsi.
Pegunungan bisa terbentang panjang hingga ke wilayah lain. Pegunungan dibagi
menjadi dua jenis, yakni pegunungan tinggi dan juga pegunungan rendah.
Untuk penjelasan masing- maisng pegunungan adalah sebagai berikut:
Pegunungan tinggi
Jenis pegunungan yang pertama adalah pegunungan tinggi. pegunungan tinggi
merupakan pegunungan yang memiliki ketinggian hingga mencapai lebih dari
1.500 meter di atas permukaan air laut. Ada contoh pegunungan tinggi di Benua
Asia yang sangat terkenal, yakni Pegunungan Alpen.
Pegunungan rendah
Selain pegunungan tinggi, ada jenis pegunungan yang lainnya yakni
pegunungan rendah. Sesuai dengan namanya, pegunungan rendah dan pegungan
tinggi yang membedakan keduanya adalah ketinggian yang dimilikinya.
Pegunungan rendah mempunyai ketinggian antara 500 meter hingga 1.500
meter di atas permukaan air laut.
7. Bukit dan Perbukitan
Relief dari permukaan Bumi atau daratan
yang selanjutnya adalah bukit atau perbukitan. Sama seperti gunung dan
pegunungan, bukit juga merupakan tonjolan yang ada di permukaan daratan,
sehingga bukit mempunyai ketinggian yang lebih tinggi daripada daerah yang
ada di sekitarnya. Perbedaan bukit/ perbukitan dengan gunung/ pegunungan
adalah ketinggiannya dan juga statusnya. Perbukitan atau bukit tidak setinggi
gunung, dan biasanya tidak terlalu besar juga. Kemudian, bukit juga tidak bisa
mengalami erupsi seperti gunung. Bukit- bukit yang berjumlah lebih dari satu
dan berjajar disebut dengan perbukitan. Biasanya bukit mempunyai ketinggian
antara 200 hingga 500 meter di atas permukaan air laut. Bukit biasanya
mempunyai udara yang sejuk dan juga pemandangan yang indah, sehingga
wilayah perbukitan banyak difungsikan sebagai tempat pariwisata.
8. Lembah
Selain berupa tonjolan, selanjutnya bentuk
relief permukaan daratan berupa cekungan atau dataran yang rendah, salah
satunya adalah lembah. Lembah merupakan dataran rendah yang berada di
sekitar perbukitan atau pegunungan. Sela- sela yang ada di kaki perbukitan atau
pegunungan ini disebut dengan lembah. Dengan kata lain lembah merupakan
dataran rendah yang dikelilingi oleh perbukitan/ pegunungan atau kaki
perbukitan/ pegunungan. Lembah banyak digunakan sebagai tempat pemukiman
masyarakat, oleh karena mempunyai ketinggian yang rendah, maka udara
(baca: polusi udara) yang ada di lembah ini bersifat lebih hangat daripada di
perbukitan yang wilayahnya lebih tinggi.
9. Jurang
Selain lembah, bentuk permukaan daratan
berupa cekungan adalah jurang. Tidak seperti lembah yang biasanya landai dan
luas, jurang bersifat lebih cekung, sempit, dan diapit oleh tebing- tebing yang
sangat terjal. Jurang mempunyai kedalam yang sangat dalam. Dasar jurang
biasanya berupa sungai (baca: manfaat sungai) atau hutan (baca: jenis hutan
berdasar tinggi tempatnya). Jurang merupakan salah satu relief Bumi yang
berbahaya, karena apabila ada kecelakaan dam masuk jurang maka kebanyakan
akan meninggal.
Itulah beberapa bentuk permukaan Bumi yang berupa daratan. Daratan yang
menjadi tempat hidup manusia dan sebagian besar binatang juga tumbuhtumbuhan
mempunyai banyak bentuk yang berbeda. Hal ini akan membuat
keadaanya berbeda- beda pula. Oleh karena karekatristik (misalnya suhu udara
dan kecukupan sinar matahari) juga berbeda, maka binatang dan tumbuhtumbuhan
yang cocok juga berbeda. Misalnya tumbuhan yang bisa tumbuh di
dataran tinggi akan berbeda dengan tumbuhan yang bisa tumbuh di dataran
rendah.
Bentuk Permukaan Bumi Perairan
Perairan meliputi sebagian besar dari permukaan Bumi. Maka dari itulah Bumi
menjadi planet (baca: planet di tata surya) yang ideal sebagai tempat atau
hunian makhluk hidup. Hal ini karena sifat air yang sangat penting bagi
kehidupan makhluk hidup. Perairan meliputi 2/3 dari permukaan Bumi. Meski
manusia hidup di daratan, namun kenyataan mengatakan bahwa Bumi lebih
banyak berupa perairan daripada daratan. Adapun bentuk- bentuk permukaan
Bumi yang berupa perairan terbagi- bagi atas beberapa macam rupa, antara lain
adalah:
1. Dangkalan atau Paparan Benua
Bentuk permukaan Bumi yang berupa
perairan, yang pertama adalah dangkalan atau paparan benua. Yang dimaksud
dengan dangkalan atau paparan Benua adalah permukaan laut yang luas dan
juga memiliki kedalaman kurang dari 200 meter. Bentuk permukaan Bumi
berupa perairan yang satu ini merupakan kepanjangan dari daratan pulau
maupun benua. Oleh karena kedalamannya yang hanya sedikit, maka wilayah
dangkalan ini sangat pas untuk sekedar berenang atau snorkeling. Di wilayah
Indonesia sendiri kita dapat menemui jenis permukaan yang seperti ini, yakni
dangkalan Sunda (paparan Sunda) dan dangkalan Sahul.
2. Punggung Laut
Bentuk perairan yang selanjutnya adalah
punggung laut. Punggung laut juga merupakan bagian dari perairan. Punggung
laut merupakan bentuk permukaan laut yang menyerupai sebuah bukit. Bukit
sendiri merupakan bagian yang menonjol lebih tinggi daripada bagian yang
lainnya. Sehingga punggung laut merupakan bukit yang berada di dalam laut.
Meski demikian punggung laut ini tidak sampai muncul di permukaan laut, dan
kita tidak bisa melihatnya dari daratan.
3. Ambang Laut
Selain dangkalan dan juga punggung laut,
selanjutnya ada ambang laut. Ambang laut merupakan bagian dari bentuk
permukaan Bumi berupa perairan. Yang dimaksud dengan ambang laut adalah
permukaan daratan laut dangkal dan juga sebagai pemisah dua buah lautan yang
dalam. Ada ambang laut yang terkenal di dunia ini, yakni ambang laut Sulu dan
juga ambang laut Gibraltar.
4. Gunung Laut
Setelah kita membicarakan mengenai
punggung laut dan juga ambang laut, masih ada bentukan lain dari permukaan
Bumi berupa perairan, yakni gunung laut. Sama seperti punggung laut, bahwa
gunung laut ini mirip gunung yang ada di daratan, namun letaknya ada di bawah
laut. Sama seperti gunung yang ada di daratan, gunung laut ini ada yang aktif
dan ada juga yang tidak aktif. Gunung laut (baca: bahaya gunung api bawah
laut) yang aktif, artinya gunung laut ini dapat mengalami erupsi sewaktuwaktu.
Gunung laut yang masih aktif ada juga di wilayah Indonesia. Gunung
laut yang masih aktif di Indonesia adalah Anak Gunung Krakatau yang ada di
selat Sunda, yang memisahkan antara Pulau Jawa dan Juga Pulau Sumatera.
Dahulu Gunung Karakatau yang juga ada di Selat Sunda mengalami erupsi atau
letusan dan telah mengakibatkan banyak kerusakan yang terjadi. Gunung
Krakatau ketika mengalami erupsi telah menyebabkan tsunami yang terjadi di
wilayah lautan tersebut.
5. Palung Laut
Selanjutnya ada palung laut. Palung
laut juga merupakan relief yang ada di daratan, namun letaknya ada di dalam
lautan. Apabila kita di dataran mengenal yang namanya jurang, maka dilautan
pun kita mengenal palung laut. Palung laut menyerupai sebuah jurang
(baca: jurang terdalam di dunia) yang ada di dalam laut. Seperti halnya jurang
yang ada di daratan, palung laut adalah lubang yang sangat dalam dan diapit
oleh dinding yang sempit dan curam. Palung laut memanjang ke bawah dan
menyerupai huruf V. Selain itu palung laut juga merupakan titik yang paling
dalam yang ada di Bumi. Titik- titik paling rendah yang ada di Bumi ini berada
di palung- palung Samudera. Ada banyak sekali palung yang ada di dunia ini,
dan palung terdalam sekaligus menjadi titik terendah di Bumi ini terletak di
Palung Mariana yang ada di wilayah samudera Pasifik.
6. Lubuk Laut atau Beken
Lubuk laut juga dikenal dengan nama
beken. Lubuk laut juga merupakan bentuk permukaan Bumi yang berupa
perairan.Yang dimaksud dengan lubuk laut adalah permukaan laut yang
memiliki bentuk sebagai cekungan besar dan juga lebar. Lubuk laut atau beken
ini juga mempunyai kedalaman yang sangat dalam. Lubuk laut atau beken ini
juga menyerupai salah satu bentuk relief permukaan Bumi di daratan, yakni
yang kita kenal sebagai lembah. Sehingga yang dimaksud dengan lubuk laut
adalah lembah yang terdapat di dalam laut.
7. Pulau Karang
Bentuk permukaan Bumi berupa perairan
yang selanjutnya adalah pulau karang. Pulau karang adalah bentuk permukaan
laut yang berbentuk seperti halnya pulau yang terdiri atas batuan dan juga
karang yang berjumlah sangat banyak. Batuan- batuan karang ini terbentuk atas
binatang- binatang yang sudah mati dan bertumpuk menjadi satu. Karena jasad
binatang- binatang ini sangat banyak, akibat peran waktu yang sangat lama,
pada akhirnya jasad binatang ini mengeras dan berubah menjadi karang.
Itulah beberapa contoh permukaan Bumi yang berupa perairan. Ada banyak
sekali bukan? Dengan membaca penjelasan yang telah dipaparkan, kita bisa
mengetahui bahwa yang ada di dalam laut ini ada bentuknya bermacam-macam,
dengan kedalaman dan dinding yang berbeda- beda. Di dalam lautan kita juga
dapat menemukan relief yang sama seperti yang ada di daratan. Namun yang
telah kita paparkan di atas adalah bentuk perairan yang berupa air (baca: jenis
air). Selain bentuk kubangan air dan apa- apa saja yang ada di dalamnya kita
juga harus mengetahui bahwa perairan juga mempunyai bentuk padatan, yakni
berupa salju maupun es. Salju atau es ini merupakan air yang telah membeku
karena suhu dingin yang ada di sekitarnya. Salju ini dapat turun di daerah yang
mempunyai iklim sub tropis (baca: iklim di Indonesia). Untuk salju yang ada
setiap hari, kita dapat menemukannya di puncak- puncak gunung tertinggi, dan
juga di kutub- kutub Bumi. Bumi mempunyai kutub utara dan kutub salatan.
Kedua kutub ini diliputi oleh saju dan juga es dari lautan yang membeku. Oleh
karena itulah daerah kutub ini tidak digunakan sebagai pemukiman manusia
karena suhunya yang sangat dingin. Dan di kitub ini hanya ada beberapa jenis
tumbuhan dan binatang yang bisa bertahan hidup.
Tags | pdf
Video:
No comments:
Post a Comment